Wali Kota Eva Dwiana melanjutkan pemantauan dampak banjir di Kota Bandarlampung, Minggu.
Dia mengungkapkan langkah darurat dan panjangnya untuk mengatasinya.
Untuk jangka pendeknya, Wali Kota Eva Dwiana yang didampingi para petinggi stakeholdernya mengatakan akan segera memperbaiki tanggul permukiman warga, membagikan beras, dan nasi kotak siang ini.
“Semua warga yang terdampak, ada ratusan KK, kita bantu, termasuk rusaknya lima sampai enak rumah,” ujarnya dikawal BPBD, Damkar, Dinas Perhubungan, Pol PP, lurah, dan camat di Gang Damai Jalan Pagar Alam PU Tanjungkarang Barat.
Sementara Anggota Komisi III DPRD Lampung Giri Akbar, mengatakan bahwa Bangunan rumah, mesin produksi, dan mini pabrik menjadi korban utama banjir, terutama yang berlokasi di area produksi UMKM. Selain itu, kendaraan yang terendam banjir, usaha hewan ternak seperti ikan, barang elektronik, dan alat rumah tangga juga mengalami kerugian yang signifikan.
Yang lebih mengkhawatirkan menurutnya adalah dampaknya terhadap laju ekonomi. Terhambatnya perputaran uang selama musibah banjir berlangsung menyebabkan kerugian ekonomi hingga 30 persen.
“Hal ini akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang memerlukan waktu untuk merevitalisasi usahanya,” tegasnya, Senin (26/2/2024).
HIPMI berkomitmen untuk melakukan inventarisasi secara detail terkait kerugian akibat banjir, khususnya kepada para pelaku usaha. Namun, penanganan masalah ini memerlukan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat.
“Pemkot perlu mengambil langkah yang lebih besar untuk mencegah terulangnya kejadian serupa jika terjadi hujan yang melanda Bandarlampung,” pintanya.
Kerugian akibat banjir ini, Giri menegaskan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan bencana secara komprehensif, demi melindungi masyarakat dan keberlangsungan usaha di wilayah terdampak.(red)