Bakauheni - Kedatangan Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani ke Pantai Minang Rua Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan digadang-gadang bakal memberikan dampak Signifikan untuk masa depan Pariwisata Lampung Selatan.
Zita berdialog dengan pegiat wisata sekaligus kelompok sadar wisata untuk menggali setiap potensi yang ada di desa. Zita berpendapat bahwa membangun Indonesia itu harus dilakukan mulai dari desa.
“Presiden kita saat ini Pak Prabowo merupakan orang hebat dan orang cerdas. Maka saya kasih bocoran ini ke warga untuk dilihat kembali potensi wisata setiap desa karena ke depan program nasional fokus ke pangan, nah jika di suatu desa punya produk yang itu akan menjadi andalan,”kata Zita Anjani, Kamis (14/11/2024).
Utusan presiden itu bilang kalau pihaknya akan menjadi jembatan agar potensi yang ada di desa mendapat pembinaan dan pendampingan. Oleh sebab itu Zita Anjani bakal melakukan pendataan guna menerapkan program tersebut di Lampung Selatan.
Wanita milenial yang menduduki posisi strategis di masa pemerintahan Prabowo – Gibran itu menganalogikan bahwa keaslian suatu daerah mesti dipertahankan. Sebab pariwisata yang baik menurut dia adalah pariwisata yang betul-betul menonjolkan keaslian budayanya sendiri.
Itu artinya lanjut zita. pariwisata yang baik itu adalah pariwisata yang memang mempertahankan ke otentik suatu daerah. Perubahan besar-besaran untuk pariwisata juga berdampak akan tetapi keaslian juga menjadi magnet bagi turis untuk merasakan suasana tenang dari hiruk pikuk kota yang sibuk.
Sebelum meninggalkan Pantai Minang Rua, Zita Anjani memborong hasil produk UMKM berupa kain tapis, olahan ikan serta UMKM yang berada di Pantai Minang Rua. Itu dilakukan Zita untuk menambah semangat para pelaku UMKM yang turut menopang kepariwisataan di Lampung Selatan.
Kekayaan adat dan budaya Lampung Selatan memang luar biasa dan menjadi aset berharga bagi kabupaten ini. Keberadaan masyarakat adat Sai Batin, yang tersebar di berbagai kecamatan, ada marga ratu keratuan ratu menangsi, marga dataran, marga legun, marga rajabasa, dan marga ketibung menunjukkan kuatnya kearifan lokal dan struktur sosial yang unik.
Setiap marga memiliki perangkat adat, batas tanah ulayat, serta seni budaya yang khas, termasuk tari-tarian tradisional, pencak silat, dan kerajinan pakaian adat. Ini mencerminkan nilai sejarah yang masih hidup dan dijaga oleh masyarakat hingga kini.
“Kedepan terwujudnya kolaborasi antara pariwisata dan budaya akan memberikan dampak positif bagi Lampung Selatan. Kehadiran Ibu Zita Anjani membawa harapan besar bagi kemajuan pariwisata di Lampung Selatan,” ujar Doni Afandi, S.E., gelar/Adok Kekhiya Pukhba Makuta Paksi Marga Ratu Keratuan Ratu Menangsi yang mendapingi Zita Anjani berdialog di Pantai Minang Rua.
Potensi ini bukan hanya menjadi daya tarik wisata budaya, tetapi juga bisa menjadi sumber pembelajaran dan kebanggaan bagi generasi muda. Mengangkat kearifan lokal seperti ini ke tingkat nasional bahkan internasional bisa menjadi salah satu cara memperkenalkan identitas Lampung Selatan yang autentik.
“Dalam konteks pembangunan daerah, penguatan komunitas adat dan pelestarian budaya bisa menjadi pilar penting yang mendukung keberlanjutan sosial dan ekonomi di Lampung Selatan,” pungkasnya.
Sebagai perwakilan masyarakat adat, Doni menilai Zita memiliki ikatan kuat dengan daerah ini. Semangat kebanggaan terhadap potensi lokal semakin membara, menyiratkan harapan untuk menjadikan Lampung Selatan sebagai destinasi wisata unggulan di masa mendatang.
“Beliau merupakan Putri dari Pak Zulkifli Hasan yang merupakan putra daerah Lampung, tentu ini menjadi kabar baik bagi masa depan pariwisata kita. Dan tidak salah kalau kita menitipkan harapan ini kepada beliau selaku Utusan Khusus Presiden,” pungkas Doni. (*/Red)